29 Agustus 2008

Yudisium

Hari ini kita yudisium.

Hari ini saya yudisium.

Hari ini nama saya bertambah panjang sedikit menjadi Ganesha Pratama Biyang, S.Ked.

Tapi dibalik nama itu ada sejuta bahkan semilyar beban yang serasa mencekik leher. Gimana nggak, dengan nama itu, kita udah dipanggil ”Dok”oleh pasien di rumah sakit padahal pengetahuan dan skill yang ada pada saya serasa nol besar. Iya, saya lulus tapi berasa gak tau apa-apa. Hal inilah yang menjadi salah satu kekhawatiran saya memasuki dunia perkoassan di rumah sakit.

Belum lagi dengan jas putih yang tiap hari kita pakai. Kalo diliat sih pasti orang pinter, tapi saya justru merasa sebaliknya. Berat beban saya make jas putih ini. Bener-bener gak sebanding dengan tanggung jawab yang sebenarnya termakna di dalamnya.

Makanya saya deg-degan memasuki dunia yang sebenarnya sekarang. Dunia dimana manekin sudah sebatas impian lalu. Udah harus menangani pasien beneran. Jadi kalo salah gak akan ada yang namanya remedial. Masa’ hidup orang ada remedialnya.

Tapi dibalik semuanya, ada secercah optimisme yang menyeruak.

Yang lain bisa, kok saya gak bisa?

Saya pasti bisa!



23 Agustus 2008

Lebih Dari Dua Jutaan

Lihat foto diatas?

Kenapa?

Lensanya miring kan?

Itulah yang terjadi dengan kamera saya setelah jatuh di posko Melongi’-longi’ sewaktu KKN. Bukan saya yang jatuhin, tapi temen saya. Tapi saya udah maafin. Walaupun udah dimaafin, dia pernah gak keluar kamar dan gak makan seharian di posko saking merasa bersalahnya. Gejala lainnya adalah takut bertemu dan ngomong dengan saya walaupun saya sudah menganggap hal itu udah lalu. Ngomong ke saya cuma lewat sms. Saya juga balesnya lewat sms doang. Aneh, karena kita hanya dibatasi oleh dinding kamar.

Awalnya saya ngira biaya servicenya berkisar 300ribuan, paling mahal 500anlah. Makanya saya menganggapnya bagaikan angin lalu. Tapi ternyata setelah dibawa ke counter Sony, kamera ini harus ganti lensa dengan estimasi biaya 2 jutaan.

Sumpah, saya nyaris pingsan di tempat kalo gak mikir bahwa itu bukan tempat yang pewe buat pingsan. Gimana gak pingsan kalo mikirin dimana dapet 2 juta dalam sekejap.

Mbak customer servicenya nyaranin buat saweran aja ama temen-temen posko untuk menanggung biayanya. 200ribu seorang pasti cukup. Tapi tawaran itu saya tolak mentah-mentah secara itu usul yang sangat bodoh yang pernah saya dengar.

Singkat cerita, uang untuk biaya servicenya terkumpul juga dari hasil bantuan adik saya, dan nguras abis semua tabungan yang ada di pundi-pundi. Orang tua saya gak tau sama sekali dengan masalah ini. Saya gak mau membebankan masalah ini ke mereka. Sudah cukup mereka punya 3 anak yang butuh biaya gede untuk masa depannya.

Satu hal yang saya syukuri dari kejadian paling memorable dan paling banyak menguras energi berpikir dar saya ini, saya belajar banyak hal di dalamnya. Saya belajar memaafkan orang lain gak hanya di mulut tapi juga di hati. saya belajar tidak mendendam. Saya belajar sabar. Saya belajar bertanggung jawab atas kesalahan saya.

Satu hal, saya merasa menang akrena lebih mengutamakan persahabatan saya dibandingakn uang 2 jutaan. Karena ada beberapa hal yang uang 2 juta bahkan 10 juta tidak dapat beli, termasuk persahabatan.



21 Agustus 2008

Kenangan Coffee Prince

Satu hal yang menjadi kenangan waktu kita KKN-an di Teppo, nonton Coffe Prince. Hahaha.. Ritual ini jadi hiburan yang bener-bener sangat menghibur di tengah sumpeknya (yang pura-pura sumpek) suasana selama KKN.

Awalnya cuma nonton yang di tv doang. Tapi taulah gimana gejolak kawula muda yang gak pernah tau kata sabar nunggu. Kita bener-bener gak sabar untuk nunggu dan nunggu episode besoknya. Belum lagi kalo udah episode Kamis, kita harus nunggu sampai Senin untuk menyaksikan apa yang terjadi di episode berikutnya. Makanya pas giliran mau pulang ngurus foto wisuda di Makassar, kita bela-belain nyari DVD-nya (walaupun bajakan) untuk nonton sampai abis.

Begitu DVD-nya udah jadi milik posko, kita udah jadwalin untuk dicancang (dikebut) sampai abis dari episode pertama sampai 17. Hahaha...

Awalnya sih kita nonton di ruang tengah. Bahkan sampai make LCD proyektor yang dipantulkan ke dinding. Hihihi..udah disalahgunain tuh proyektor yang sebenernya untuk penyuluhan jadi untuk nonton bareng. Makanya kalo ada posko lain yang minjem, kita wanti-wanti untuk minta dibalikin secepatnya kelar penyuluhan. Alasannya sih untuk penyuluhan juga, padahal mau dipake buat layar tancepan.

Episode semakin menanjak, tempat nonton kita pindahin di kamar karena alasan mengganggu kesibukan tuan rumah yang lalu lalang di ruang tengah. Gak pake layar tancep lagi karena proyektornya banyakan dipinjem ama posko lain. Langsung make laptop. Kebayang dong gimana 10 pasang mata mandangin laptop 14 inch selama berjam-jam sampai larut malam. Pegel. Makanya kita ngatur posisi sepewe-pewenya.

Kalo udah asyik nonton begini, kita tinggal tereak, ”Ade, teh panas!!!!” Hahaha..

Ade yang asyik nonton (penggemar berat Coffee Prince nih) langsung bilang, ”Dipaus dulu kasian..dipaus dulu kasian..dipaus dulu kasian..” Yang ada kita malah ketawa secara Ade itu kalo ngomong mrepet banget dan ngulang statementnya selalu tiga kali. Hahaha.. Dan dia dengan rela membuatkan kita teh anget temen nonton sampai larut malem.

Jadi pengen lagi suasana itu.. Huhuhu..

Sekarang yang di tv udah episode 16-nya. Besok kayaknya udah episode akhir malahan. Tapi gak seru ah nonton di tv. Banyak yang dipotongnya. Apalagi adegan di episode 16 akhir, episode yang menjadi favorit kita semua. Hahaha.. Adegan mesum. Selain itu, dubbingnya gak bagus. Jatuhnya malah jadi kayak sinetron siluman-siluman Indonesia di In****ar yang sampai saat ini saya heran, kok sinetron Indonesia didubbing. Kalo nonton langsung di DVD-nya, seru. Intonasinya bagus. Bahasanya juga bagus. Bahkan dari nonton Coffee Prince itulah kita dapet panggilan baru buat Pak Petrus, teman KKN juga yang tubel, ajusshi yang artinya paman. Seandainya stasiun tv yang bersangkutan mau merhatiin sisi-sisi itunya, pasti udah dibuatin below text deh untuk serial-serial korea yang ada. Lebih seru kayaknya.



19 Agustus 2008

Korban-Korban Fitnah

Ada seorang pemuda yang telah bertunangan dengan seorang gadis. Gadis itu manis, tetapi sayanganya ia suka memfitnah orang.

Pada suatu hari, ketika pemuda dan gadis itu sedang berduaan, si gadis berkata kepada pemuda, “Maaf, Mas. Aku mau bercerita kepadamu. Kemarin dulu ayahmu mendekati aku, lalu menggoda dan merayuku.”

Si pemuda tidak percaya. Namun, gadis itu terus meyakinkannya bahwa apa yang ia katakan itu benar. “Sungguh, Mas,” kata gadis itu, “aku tidak bohong. Berani sumpah.” Namun, pemuda itu masih tidak mempercayainya.

Pada hari-hari berikutnya, gadis itu masih saja mengatakan kepada pemuda itu bahwa ayahnya lagi-lagi menggoda dan merayunya. Pada akhirnya, gadis itu berkata kepada pemuda itu, “ Yang aku katakan sungguh-sungguh benar. Jika tidak percaya, datanglah ke rumahku besok sore sekitar pukul empat. Tetapi jangan beritahukan orang lain dan datanglah secara diam-diam.”

Keesokan harinya, pemuda itu dengan diam-diam datang ke rumah gadis itu. Alangkah terkejutnya, ia melihat ayahnya berlutut sambil membungkuk-bungkuk di depan tunangannya, sambil berkata, “Nak, aku minta dengan sangat. Jangan teruskan perilakumu yang buruk. Berhentilah memfitnah orang karena tidak baik.”

Tetapi pemuda itu hanya melihat ayahnya berlutut dan bibirnya bergerak-gerak mengucapkan sesuatu yang tidak dapat didengarnya. Melihat perilaku ayahnya itu, pemuda itu menjadi percaya akan kata-kata tunangannya. Maka tanpa pikir panjang, diambilnya suatu batu lumayan besar yang ada di dekatnya, lalu ia langsung lari menghampiri ayahnya, dan memukulkan batu itu sekuat tenaga ke tengkuk ayahnya yang sedang membungkuk itu. Seketika itu juga, ayahnya terjungkal ke tanah, mengerang lalu mati.

Beberapa hari kemudian, pemuda itu menyerahkan diri kepada yang berwajib, dan tak lama setelah itu ia dibawa ke pengadilan. Dalam pengadilan, gadis tunangannya itu dijadikan saksi utama. Pemuda itu mengaku bahwa ia membunuh ayahnya karena omongan tunangannya. Akhirnya, pengadilan menjatuhkan hukuman mati baik kepada pemuda maupun kepada gadis itu. Si pemuda dipersalahkan karena membunuh ayahnya, sedangakan si gadis dipersalahkan karena membuat fitnah yang mengakibatkan pemuda tunangannya membunuh ayahnya.

Fitnah membawa tiga korban: orang yang difitnah, pendengar fitnah, dan pembuat fitnah. Maka, apabial pada suatu saat kita tergoda untuk memfitnah orang, ingatlah akan pihak-pihak yang akan menjadi korbannya.

Tuh, denger. Jangan suka fitnah!

Fitnah lebih kejam dari ngintip!!!

Kisahnya dipinjam dari Konferensi Tikus-Tikus, Kumpulan Cerita.



18 Agustus 2008

Melepaskan Genggaman

Kembali, perenungan hidup saya terjadi di angkot untuk kesekian kalinya. kali ini angkot Sungguminasa-BTP transit via Sentral yang menjadi tempat meditasi saya yang maha suci.

Saya menyadari kalo manusia tidak akan mendapatkan hal-hal yang baru dalam hidupnya jika dia tidak dapat melepaskan beberapa hal yang sudah sepantasnya memang harus dilepaskan. Ibarat kata gelas, kalo udah penuh dengan air, mana bisa ditmbah dengan air yang baru lagi.

Inilah yang terjadi pada saya.

Saya terlalu kuat menggenggam suatu hal dalam hidup saya, memori tentang dia. Gak usah nanya lebih lanjut siapa dia. Sejak awal, saya memang sudah berkomitmen di mulut untuk melupakan dia dan semua tetek bengek tentang dia. Tapi ternyata komitmen itu cuma di mulut, sangat kontradiktif dengan alam bawah sadar saya yang masih gak bisa nerima kenyataan yang udah ada. Makanya setiap ada hal-hal yang terjadi yang mengingatkan saya akan dia, saya pasti akan mengenang kejadian itu dengan bumbu-bumbu drama khas drama queen. Gak lagu, gak kata-kata, gak kejadian, sama aja.

Genggaman kuat itu serasa udah membatu sehingga akhirnya Tuhan gak memerdekakan saya dari perbudakan memori ini. Saya baru sadar kalo yang Tuhan inginkan dalam hidup setiap makhluk-Nya adalah merdeka.

Saya harus merdeka. Saya harus melepaskan genggaman saya. Tangan saya harus membuka untuk menerima suatu hal yang baru dari Dia.



17 Agustus 2008

Dari Sabang Sampai Merauke

Dari Sabang sampai Merauke

Berjajar pulau-pulau

Sambung menyambung menjadi satu

Itulah Indonesia

Indonesia Tanah Airku

Aku berjanji padamu

Menjunjung Tanah Airku

Tanah Airku Indonesia

Happy belated birthday, Indonesia.

Wish you all the best.

Saya berjanji akan menjunjung tinggi namamu.

Dimana pun saya berada.



16 Agustus 2008

Pulang Ber-KKN

Akhirnya bisa kembali online setelah 50 hari berada di Pinrang buat KKN. Blog yang selama ini mati suri akhirnya bisa menarik seutas nafas lagi.

Rencananya, hari ini pengen nulis tentang kegiatan selama KKN. Pengen nyeritain juga tentang semua hal yang terjadi. Tapi setelah melihat ulang semua foto-foto selama ber-KKN, semua jadi hilang.

Yang ada malah rasa sedih karena KKN-nya harus berakhir.

Huhuhu...

Cuma 3 kata deh buat masa-masa KKN.

Speechless.

Memorable.

Lagi!!!!!!



19 Juni 2008

Berdiri Di Depan Cermin


Akhir-akhir ini mulai banyak teman yang mengkritisi isi blog saya. Thanks by the way. Itu tandanya kalian semua perhatian sama saya. Benang merah dari kritikan mereka adalah isi blog saya yang monoton. Tentang saya mulu. Bahkan ada yang ngomong, “Ooo..begitu ji pale isi blogmu.” Trus ada juga yang mengkritik gaya penulisan saya yang kadang terlalu kejam bahkan sadis dalam mengomentari peristiwa atau bahkan terlalu melankolis dalam menanggapi sesuatu.

Ok. Kayaknya udah perlu flash back kembali ke awal tujuan saya untuk buat blog ini deh.

Bukan buat ikut-ikutan orang lain untuk buat blog.
Bukan juga untuk menyatakan eksistensi diri (buat apa coba!!).
Bukan juga untuk keren-kerenan punya blog trus petantang-petenteng sana sini.
Bukan untuk mempubilkasikan diri trus berharap ntar ada yang mau nyetakin jadi buku.

Blog saya cuma untuk mengcapture peristiwa atau pemikiran atau ide atau renungan atau apalah yang terlintas di otak dan mata saya. Cuma jurnal harian pribadi doang. Maklumlah saya orangnya pelupa. Cuma bedanya blog ini konsepnya online, beda dengan jurnal yang ditulis di diary. Hari gini nulis jurnal di buku diary??? Please dulu e.

Gak ada alasan lain.

That’s why isinya monoton tentang saya.
Itulah juga kenapa kata-katanya sedikit sarkastik kalo nyinggung sesuatu.
Terjawab sudah kenapa kadang saya jadi melankolis di beberapa postingan.
Terjawab juga kenapa kata-katanya kadang nglantur.
Terjawab juga kenapa disain blognya sangat sederhana dan minim.

See? Gak ada tujuan lain.

Kalo dari titik saya berdiri sekarang trus membaca beberapa postingan saya di awal, saya sangat puas dengan blog ini. Ada beberapa sisi dari saya yang saya baru sadar ketika saya membaca ulang recap kehidupan saya. Ada juga dinamika yang saya rasakan ketika membaca ulang setiap postingan.

Bagaikan berdiri di depan cermin. Memandang dirimu di dalam cermin. Memandang orang yang sama di depan cermin. Menyadari betapa banyaknya perubahan yang dialami selama ini. Dan saya puas dengan cermin saya ini.


18 Juni 2008

Perjalanan

Ujiannya akhirnya selesai. Swusahnya minta ampun. Apalagi karena soalnya itu butuh hafalan yang kuat sementara saya gak bisa menghafal sekuat itu. Ditambah lagi persiapan yang kurang. Semoga aja gak remedial deh. Amin.

Saya tersadar kalo ini adalah ujian terakhir kita di pre klinik. Setelah itu kita bakalan KKN lalu diwisuda. Pas pulang rumah dan ngerapiin bahan kuliah yang berantakan tadi malam seraya melihat tumpukan bahan kuliah yang saya kumpul selama 3 tahun di lemari, saya jadi sedikit mau nangis.

”Akhirnya tiga tahun berlalu juga. Bukan waktu yang pendek. Bukan juga waktu yang panjang. Perjuangan tiga tahun yang bener-bener namanya perjuangan. Penuh air mata, keringat, dan tawa. Tinggal bentar lagi, saya bakalan diwisuda. Naik ke level yang lebih tinggi.”

Dan saya menangis.

17 Juni 2008

Sebuah Soal Kasus

*Kejadian 1*
Saya naik angkot mau ke MTC. Di depan saya duduk ibu muda dengan seorang anak laki-lakinya yang kira-kira berumur 5 tahun sambil minum teh dalam kemasan (anaknya yang minum, ibunya mah konsentrasi naik angkot). Pas minumannya abis, si anak dengan santai membuang kemasan tehnya keluar angkot. Kelar melakukan kejahatan itu, si anak tersenyum ke ibunya. Si ibu bales senyum.

*Kejadian 2*
Hari ini saya naik angkot lagi pulang ke rumah kelar nganter proposal dari kantor INCO. Di samping saya duduk ibu dengan 2 anaknya, masing-masing anak megang kantong plastik minuman dengan minuman soda berwarna merah sebagai isinya. Kelar nyruput abis sodanya, si anak nanya ama ibunya mau dibuang kemana plastiknya. Si ibu menjawab, ‘Buang aja keluar!’ Tuing.. Dibuang ke tengah jalanlah bungkusan itu. Si anak cuek. Ibunya lebih cuek (wong dia yang mrintahin kok).

Sudah dua kejadian serupa yang saya alami. Gimana kalo 10? Kalo 100? Atau kalo 1000 orang yang begitu? Mungkin bumi kita udah full dengan sampah.

Tokoh pertama, si anak gak bisa terlalu disalahkan secara dia masih kecil banget dan belum mengerti. Tapi anak dalam kejadian 2 sudah ngerti dan bahkan bertanya,cuma feed back yang dia terima terhadap pertanyaan kritisnya merupakan hal yang negatif.

Tokoh kedua, si ibu. Kedua ibu dalam dua kejadian di atas sama-sama bego. Gak ngerti apa ya dengan yang namanya ’Go Green!’ Satu hal lagi, kok bisa-bisanya membiarkan anaknya melakukan hal yang lebih bego lagi. Bener-bener bego.

Tokoh ketiga, saya yang hanya bisa mandang sinis dan merenungi dalam hati tanpa tindakan nyata terhadap kedua kejadian yang dialami.

Apa yang harus saya lakukan jika ada kejadian 3?

(a) Negur emaknya supaya ngajarin anaknya untuk mencintai lingkungan.
(b) Negur anaknya supaya gak buang sampah lagi dari angkot.
(c) Negur supir angkotnya karena gak nyediain tempat sampah di angkotnya.
(d) Jawaban lain, sebutkan....

16 Juni 2008

Brisik..

Brisik..
Brisik..
Brisik..

Disaat saya lagi mau tenang-tenangnya di rumah belajar menjelang ujian final hari Rabu nanti, tetangga saya malah mengganggu dengan suara palunya. Tok..tok..tok..tok.. gak berhenti.

Selain brisik, suaranya juga nyakitin telinga. Perkiraan saya mungkin lebih dari 85 desibel deh kayaknya. Bisa kena NIHL lo kalo kelamaan. Gak hanya dia, saya juga sebagai tetangganya yang baik-ramah-suka-membantu-nan menarik-di-mata pun bisa kena NIHL alias Noise Induced Hearing Loss.

Selain NIHL, saya malah udah mendiagnosis diri dengan MDSDHKTSBBMR alias Marah Dan Sebel Dalam Hati Karena Tetangga Sebelah Berisik Banget Merenovasi Rumah. Seandainya hari Rabu saya gak final, saya mah gak akan susah-susah mengidap penyakit akut ini. Masalahnya, ini final terkahir saya. Kalo gak lulus, harus nunda wisuda setahun dan nyari pekerjaan untuk ngabisin waktu nunggu setaun itu.

Brisik..

15 Juni 2008

Musuh Dalam Selimut

Hari ini nonton Sigi di SCTV, saya sedikit merasa gimana gitu yah terhadap bangsa ini.

Kenapa?

Ternyata di beberapa kota di Indonesia terdapat perdagangan gelap binatang langka Indonesia, terutama burung. Berbagai burung asli asal Indonesia diperdagangkan secara tertutup dengan harga yang mahal. Sebangsa kakaktua raja, kakaktua jambul kuning, nuri kepala hitam, dan berbagai burung lain menjadi komoditi yang bener-bener menjanjikan. Lebih parahnya lagi, mereka gak hanya menjual ke orang Indonesia sendiri tapi juga mereka menjual ke luar negri kepada orang-orang yang pengen. Sangat sulit dibasmi, katanya dirjen konservasi hutan. Karena mereka punya sindikat yang luas, rapi, dan terorganisir.

Mengetahui fakta ini, saya bener-bener kecewa. Di saat kita semua pengen bangkit, ternyata ada beberapa orang yang menjadi musuh dalam selimut, pengkhianat bagi bangsanya sendiri.

Selamat Ulang Tahun Surya

Selamat ulang tahun ke-11 ya buat adikku Surya.
Semoga menjadi anak yang rajin, pinter, dan denger-dengeran sama papa dan mama.

12 Juni 2008

Sedih..huhuhu..

Setelah pleno hari ini, saya baru sadara kalo hari ini adalah hari terakhir kita (baca: Angkatan 2005) kumpul bareng-bareng dalam satu ruangan besar. Ya, ini adalah pleno terakhir kita setelah 3 tahun berjuang bareng-bareng di pre-klinik. Besok-besok, kita gak ngumpul kayak gini lagi. Kita akan ujian di ruangan masing-masing, lalu pergi KKN ke posko masing-masing, setelah itu wisuda dan masuk rumah sakit ke bagian masing-masing. Perjuangan kita bareng-bareng selama 3 tahun harus dilanjutkan dengan perjuanagan masing-masing di rumah sakit.

Saya jadi sedih waktu tau kenyataan itu dari ketua angkatan saya.

Gimana ya, kayaknya gak pengen aja berpisah dengan teman-teman semuanya.

Huhuhu...

11 Juni 2008

It Seems Like December


It seems like December.


..hujan turun tak tentu..
..kesibukan menyerang dengan hebatnya..
..pikiran tak berhenti bekerja..
..hati terasa galau..
..memori menarik balik ke masa lalu..


Perasaan yang sama ketika Desember berjalan berhasil menggulingkan akal sehat yang seharusnya memerintah di dalam diri saya. Mood saya semakin hanyut terbawa perasaan yang ikut mengalir deras dengan suasana. Kenangan tentang Natal dan beberapa peristiwa menyenangkan spontan muncul. Tak kecuali dengan beberapa memori yang ingin saya lupakan kembali menampakkan wujudnya. Tak pelak lagi mood saya semakin terombang-ambing.

Beberapa peristiwa itu semakin tergambar jelas. Beberapa dialog kembali teringat bahkan terngiang di kepala. Bahkan setiap wajah pemeran dalam tragedi itu masih terbayang jelas, lengkap dengn mimik masing-masing. Setiap detail berhasil membangun perasaan itu. Membuat saya semakin trauma dan semakin ingin melupakan peristiwa itu.

It seems like December.

09 Juni 2008

Hunting MP3 Gratisan

Saya lagi gemar-gemarnya hunting mp3 gratisan di internet. Ha..ha..ha.. Emang kalo barang gratisan pasti selalu membuat ketagihan untuk mau dan mau lagi.

Apalagi dalam kasus ini gratisannya adalah barang yang menurut saya langka di pasaran sebenarnya. Bayangin, ternyata di dunia maya sana tersimpan berjuta-juta mp3 jazz yang bagus-bagus. Sudah bagus, gak ada di toko kaset atau cd biasa lagi. Karena kebanyakan lagu-lagu jazz yang udah lama banget. Yang penyanyinya itu diidolain ama oma-oma kita dulu. Makanya saya bilang kalo langka.

Selain mp3 jazz, saya juga hunting lagu-lagunya para American Idols. Entah itu lagu di album sesudah mereka blow up ataupun lagu-lagu yang mereka nyanyiin ketika kompetisi di season mereka. Bahkan dari kegiatan per-hunting-an ini saya baru tau kalo beberapa idol itu udah punya album sendiri sebelum mereka masuk idol. Kayak-kayak artis di negara bagian gitu.

Berawal dari satu web, saya lompat ke web lainnya buat nyari lagu-lagu bahkan album yang saya suka. Apalagi dalam satu web itu punya link ke web yang nyediain mp3 gratis laiinya itu banyak banget. Makanya perburuan ini gak bisa diselesaikan dalam satu malam saja. Tiap malem, catet ya.

Makanya saya khawatir kalo tagihan saya ke depan akan membludak lagi. Hahaha...

01 Juni 2008

My Happy Life

Somebody sent me a message this morning.
“Somebody said to God ‘I hate life!’, God replied ‘Who asked you to love life? Just love Me! And life will be beautifully blessed.’ Happy Sunday. God Bless Us.”

Then I replied the message.
“Happy Sunday too. FYI, I love my life so much. Although it has litres of tears, but I won’t change its experiences for something better. I won’t regret any bad experiences of it. And that’s make it more beautiful.”

31 Mei 2008

I've Got A Traffic Accident

Saya gak bakalan lupa dengan hari ini. Pengalaman pertama kecelakaan sampai terguling-guling di aspal panas jam 11 siang!!!

Tadi, kelar nganter adikku ngembaliin formulir UMB, kita rencana mau ke Alfa buat beli beras secara beras di rumah udah abis. Maka naiklah kita angkot 05 yang kosong. Secara saya seneng angin-anginan, duduklah saya di dekat pintu. Emang sih supirnya rada balapan dikit karena emang jalan di kampus sepi dan kosong melompong. Waktu di depan rumah sakit, tiba-tiba di belokan ada motor yang mau muter, maka ngerem mendadaklah si supir ini. Bayangin aja gimana kalo angkot yang melaju dengan kecepatan tinggi tiba-tiba ngerem mendadak. Semua penumpang tertumpah ke depan. Sialnya, saya malah jatuh ke luar angkot dan terguling-guling di jalan raya. Syukur banget jalanan lagi sepi jadi gak ada kendaraan dari belakang yang ngelindes saya. kalo nggak, saya pasti udah mati. Sementara si supir, walaupun udah ngerem mendadak sekuat tenaga, tetep aja nabrak tuh motor.

Puji Tuhan banget karena gak ada yang luka pada saya padahal saya jatuh terjungkir ke jalan raya dan sempat bergaya koprol sampai dua putaran. Cuma lecet dikit di siku dan lutut. Untungnya saya make jaket dan jeans yang rada tebelan waktu itu.

Sementara si supir berperkara dengan pengendara motor, saya memilih untuk ngajak adik saya untuk pindah angkot.

Om saya sempet ngatain saya bego karena gak minta ganti rugi ama supirnya dan ngancem kalo bakalan ngelapor ke polisi kalo gak dikasi ganti rugi. Saya bisa aja minta duit untuk CT-Scan meriksain kepala saya yang kecium aspal dan marah-marah kalo si supir gak mau ngasih. Tapi saya malah milih pergi begitu aja ninggalin tuh supir.

Setelah saya merenung malam ini, saya tau kalo langkah yang saya ambil itu udah benar. Buat apa marah sementara saya sendiri gak luka apa-apa. Puji Tuhan banget kan? Gak perlu marah-marah untuk memberi efek jera kepada supirnya. Dia sudah ngalamin hal kayak gini aja pasti udah memberikan pelajaran berharga bagi tuh supir. Lagian, saya sudah maafin juga kok itu supir. gak usahlah memperkarakan sesuatu yang sebenarnya gak perlu diperkarakan.

28 Mei 2008

I'm Not A Fashion Designer !!!!

“What!!!! I’m not a fashion designer!!!!”

Itu kata-kata pertama yang keluar waktu Ryzqa, ketua angkatanku ngomong ke aku dan meminta kesediaanku untuk mendisain jaket angkatan.

“Tapi kita udah ngeliat bakat kamu dalam menggambar baju-baju Esha. Semua anak juga udah tau.”

Apa!!!

Ok, perlu saya klarifikasi disini.Saya memang kadang membantu beberapa teman yang minta digambarin baju ke saya. Saya memang bisa memberi secuil saran bagi mereka yang mau buat baju. Saya juga emang bisa melihat kalo ini cock dipakainya dengan itu dan itu cocoknya dipakai dengan ono. Tapi semuanya itu tidak menandakan bahwa saya adalah seorang fashion designer yang bisa menbuat baju, apalagi jaket angkatan. Saya masih seorang yang amatiran untuk itu.

“Terserah kamu deh, yang penting harus jadi dalam minggu ini ya!”

Apa!!!

Ini hari Rabu gila!!! Adalah sesuatu hal yang sulit membuat baju seragam untuk 200an orang. Harus mengakomodir kemauan 200an anak yang maunya macam-macam ke dalam beberapa pilihan disain bukan hal yang mudah lo. Belum lagi harus mikirin warna dan model yang cocok untuk 200an orang yang model badannya macem-macem juga. Gimana dengan yang gendut? Gimana dengan yang kurus? Gimana dengan yang make jilbab besar?

Pusing!!!

25 Mei 2008

On Time Dong !!!

Saya benar-benar emosi hari ini. Gak seemosi-emosinya juga sih. Kesal, mungkin lebih tepat. Kenapa? Alasannya karena gak ada yang pernah on time di Indonesia ini. Kayaknya kebudayaan gak menghargai waktu sudah mengakar bener di bangsa kita. Saking mengakarnya, kebiasaan telat udah jadi hal yang lumrah banget. Sama sekali gak ada merasa bersalah kalo udah telat.

Gimana ceritanya?

Kan hari ini kita nyanyi di acara bedah bukunya Sinovia di Baruga. kemarin, kita sepakat untuk ngumpul jam 09.30 karena naik panggungnya direncanain jam 10.30. Rencananya, kita masih bisa sempet latihan kurang lebih 30 menit sebelum naik panggung.

Karena udah tau harus ngumpul jam segitu, maka saya merencanakan untuk ngisi paginya dengan membersihkan rumah dulu sebelum pergi secara rumah seminggu gak dibersihkan dengan alasan ujian final. Waktu membersihkannya itu saya udah set sehingga selesai membersihkan jam 08.30. Kelar gitu, sisanya buat sarapan, mandi dan berangkat. Tiba disana tepat waktu. Dan pastinya saya berharap semuanya bisa datang on time dong.

kelar bersih-bersih, saya sarapan kurang lebih jam 08.20an. Tiba-tiba saya dapet sms kalo rencana ngumpulnya dipercepat jadi jam 09.00 secara acaranya jalannya singkat banget ternyata. kaget dong. Sarapannya dihentikan dan segera mandi terus berangkat ke lokasi. Seperti yang direncanakan, saya tiba tepat waktu. jam 09.00 teng!

Gila, gak ada orang yang mau nyanyi sama sekali!! Saya ngasih toleransi waktu 15 menit, tapi ternyata belum ada yang nongol biar satu biji. Tau begini saya selesein dulu sarapan saya!!

Empat puluh lima menit nunggu, gak ada orang! Saya teleponin semua satu-satu. Ada yang baru mandilah, ada yang di jalanlah, ada yang alasannya ngurus anaklah, and so on. Jujur, saya kesal banget. Saya berhak dong untuk kesal. Saya nunggu satu jam dari jam yang ditetapkan bersama. Yang menunggu berhak untuk kesal dibanding yang ditunggu.

Satu- satu mereka datang. Hello!!!! No apologize for being late??? Bener-bener deh. Malah ada yang ngomong, kan bukan cuma saya yang telat! Jujur, saya tambah emosi.

Saya tau, kita masing-masing punya tanggung jawab yang berbeda. Dan saya sadari kalo buat temen yang ngurus anak kalo tanggung jawabnya juga lebih gede dari yang saya punya. Tapi please dong ah. Ini kan kesepakatan kita bersama. Kumpul jam segini berarti sudah harus mengambil resiko untuk mengerjakan pekerjaan yang direncanakan lebih awal di pagi hari. Waktunya diset dong supaya bisa efisien. You know what I mean. Ini kan juga tanggung jawab kita bersama!

23 Mei 2008

Diam Dan Bersikap Biasa

Just this morning, I sent a message to my friend.

Question. Apa yang harus saya lakukan kalo saya ketemu kak d**I (you know who I mean) di kampus? Soalnya akhir-akhir ini dia sering berkeliaran di production haouse lantai 3. Pilih jawaban anda:
(a) cuek, pura-pura gak liat, dan pergi.
(b) natap sinis, buang muka, lalu pergi.
(c) nyapa, senyum manis, dan nanya basa-basi.
(d) jawaban lain. sebutkan...

Ya, akhir-akhir ini saya sering denger cerita kalo dia lagi berkeliaran di kampus. kayaknya dia punya urusan yang penting di production haousnya fakultas ataupun di radio Voice of Medica. Saya gak pernah ketemu, tapi dua hari belakangan ini orang di sekitar saya yang ketemu dengan dia.

Siapa sih dia?

Aduh, panjang banget ceritanya. yang jelas, dia adalah sosok yang dalam sisa hidup saya, saya gak pengen ketemu dengan orang ini. Bahkan kalo bisa, gak akan pernah lagi dengan tentang dia, embel-embel tentang dia, bahkan namanya sekalipun saya gak mau denger. Dia adalah mimpi buruk bagi saya. Membawa sejuta memori yang buruk di dalam kehidupan saya. Dia adalah satu-satunya alasan kenapa sampai saya mau nyuci otak (seandainya emang ada) untuk menghapus memori tentang dia.

Gak usah deh nanya tentang memori apa itu!!! Saya sudah kubur dalem-dalem dan gak mau nginget lagi.

And then came the answer.

Jawabannya: D. Sama seperti yang sudah-sudah, gak usah over dan gak usah dikurangi. Tumpukkan bara di atas kepalanya. You know what I mean. Kalo ko ‘lain-lain’ sama dia, itu bisa dijadikan ‘senjata’ untuk ngomong something bad about you. Kalo ko biasa-biasa saja, dia yang ‘panas’ atau shock maybe. Hehehe..

Aarrgh..berat nih.

22 Mei 2008

And The Winner Of This Season Is...

David Cook jadi juara American Idol di season yang ketujuh ini!!! Cook mengalahkan Archuleta dengan meraih 56% dari 97 juta votes yang masuk ke pooling. Wow..tipis.

Padahal kalo nontong malam finalnya, kayaknya dari segi performance, David Archuleta deh yang bakalan menang. Simon Cowell bahkan memberikan dua ronde pertama kepada Archuleta. Tapi melihat recapnya dari babak top 24 samapai top 2, David Cook emang pantes jadi juaranya. Terrific and phenomenal, kata Simon.

Seneng banget udah tau siapa yang jadi juara season ini. Dan saya bisa bilang kalo season ini adalah season yang paling variatif dari segi genre dan karakter dari tiap kontestan. Makanya, season ini yang kayaknya paling memorable di setiap penonton. Emang sih gak ada yang sefenomenal Melinda Doolittle ataupun Lakisha Jones, tapi tetep aja ada sesuatu yang gimana gitu dibalik season 7 ini. Kayaknya, kita lebih terbuka aja dalam melihat karakter musik lain dibandingkan season sebelumnya.

Sedihnya adalah karena udah gak ada lagi tontonan bagus yang bisa dijadiin tongkrongan di televisi. Di tengah menjamurnya reality show yang hanya nyari penyanyi amatiran, kayaknya American Idol adalah tontonan yang bener-bener layak tonton deh. Mungkin karena saya bener-bener ngikutin secara teratur dar awal audisi kali ya samapai top 2 makanya saya ngerasa kehilangan aja. Setiap moment baik yang senang maupun yang sedih kayaknya membekas banget di saya. Makanya ketika saya nonton Ruben Studdard yang nutup malam final dengan Celebrate Me Home-nya, saya ngerasa sedih banget. belum lagi waktu denger lagunya yang emang sangat bagus dan touchy, kita diperlihatkan semacam review dan recap dari season ini. Semua moment dijadikan satu. Mulai dari yang lucu pas audisi, babak Hollywood yang menegangkan, babak top 24 yang penuh air mata, serta babak top 12 samapi top 2 yang menakjubkan. Ini yang membuat American Idol kayaknya semakin keren dari tahun ke tahun.

Aduh, seandainya Summer Tournya bisa sampai ke Indonesia ya. pasti saya bakalan mesen tiketnya dari awal. Hahaha...

Lebih banyakan sedihnya deh daripada senengnya.

Kalo mau lihat recap acaranya, bisa klik disini atau disini ya.

21 Mei 2008

Tari Saman

Dari dulu sampai sekarang, saya paling kagum dengan yang namanya tarian tradisional. Mau tau tarian tradisional favorit saya?

Tari Saman.

Entah mengapa, dari semua tarian tradisional di seluruh nasional, saya paling suka ngeliat nih tarian. Kayaknya kompak aja para penarinya. Selain itu, gerakannya yang unusual -menurut saya lo- menjadi salah satu daya tariknya. Gerakannya itu dinamis, dengan kecepatan yang tinggi, formasi antara gerakan kepala, badan, dan tepukan tangannya membuat semuanya jadi harmonis. Itu yang membuat menarik.

Setelah melakukan beberapa literature searching tenatng tari Saman, saya baru sadarkalo tari ini mempunyai nilai filosofis dan sejarah yang tinggi banget. Pada awalnya, tari Saman itu sebenarnya permainan rakyat biasa. Tapi didalamnya dimasukkan syair-syair pujian kepada Tuhan oleh Syeikhnya. Syeikh itu adalah orang yang mimpin nih tarian. Dia juga yang mimpin dalam nyanyiin syair-syairnya. Nah, waktu perang di Aceh, tari Saman ini dipakai juga untuk memberi semangat buat orang-orang yang berperang. Tau kan gimana tari Saman? Dinamis banget. makanya bisa jadi salah satu pembakar semangat dalam berjuang.

Gerakan tari Saman juga mempunyai arti-arti tersendiri. Dari satu sesi ke sesi lain, membawa makna yang begitu ’nyambung’ (sorry, saya gak nemuin kata yang tepat). Dimulai dengan sesi pembukaan yang disebut ’Rengum’ yang mengagungkan Tuhan dan meminta izin untuk nari , trus lanjut ke ’Ulu Ni Lagu’ yang menjadi ’kepala’ u. Gerakannya sih masih biasa aja. Tapi kalo udah masuk ke sesi ’Lagu Lagu’, gerakan menjadi cepat, begitu juga dengan nyanyiannya. Butuh konsentrasi yang tinggi nih karena kalo satu salah, yang lainnya juga berisiko untuk salah. Trus disambung lagi dengan ’Uak Ni Kemuh’ yang berarti obatnya gerak. Gerakannya lambat karena untuk menurunkan ambience yang didapat sebelumnya. trus gerakannya jadi cepat lagi sesuai dengan aba-abanya si Syeikh ini. Terakhir ditutup dengan pentutupan berupa ucapan terima kasih dan permintaan maaf kalo ada salah kepada penonton.

Saya jadi ingat denga kejadian masyarakat Aceh yang menggugat Agnes Monica karena make tari Saman di salah satu shownya di tivi. Entah apa yang mendasari gugatan itu, tapi saya bener-bener gak tau alasannya waktu itu. Tapi sekarang saya tau kalo tarian ini punya makna yang lebih daripada sekadar tarian yang bisa dipake untuk membangkitkan ambience penonton yang nonton shownya Agnes. tarian ini punya ’cerita’ tersendiri, makanya beda dari tarian lain.

Tari Saman selalu membawa suasana yang berbeda di setiap event yang ada tari Samannya. Kayak berasa ada aja yang mambawa suasana khidmat. Makanya tari Saman udah terkenal di luar negeri juga. Dan mungkin aja harus kita patenkan sebelum diambil lagi oleh negara lain.

20 Mei 2008

Indonesia Bisa

Wow 100 tahun Kebangkitan Nasional nih. Ternyata udah 100 tahun Indonesia berusaha bangkit dari segala keterpurukannya. Diawali dengan berdirinya Boedi Oetomo (udah bener gak nulisnya?) oleh beberapa mahasiswa yang saya baru sadar kalo mereka adalah dokter. Gosh. Sebuah breakthrough yang bagus oleh dokter-dokter nih.

Dalam jangka 100 tahun ini, kita masih saja berusaha bangkit dari segala keterpurukan di berbagai bidang kehidupan. bangkit dari kemiskinan, bangkit dari keterpurukan ekonomi, bangkit dari rendahnya tingkat pendidikan, bangkit dari tingginye kesenjangan social, bangkit dari susahnya mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, dan bangkit-bangkit lainnya. Serasa menjadi negara yang paling malang sedunia deh. Tapi, tetep harus semangat, kata Pak SBY dalam pidato kenegaraannnya tadi sore.

Gak usah jauh-jauh dulu deh membahas keterpurukan negara dalam segala bidang, Saya sendiri masi terpuruk dalam segala bidang kehidupan saya dan sampai sekarang saya masih berjuang untuk bangkit dari semuanya itu.

Saya masih berjuang untuk bangkit dari sifat saya yang gak on time, bangkit dari keborosan yang merajalela dalam hidup, bangkit dari ketergantungan saya terhadap mood saya, dan bangkit-bangkit lainnya.

That’s why saya sempet bilang sama temen saya yang ikut konferensi mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia guna membahas peran serta dokter dalam kebangkitan nasional, kalo gak usah susah-susah ngurus peranan dokterlah atau mahasiswalah, urus aja dulu diri sendiri. Gak usah capek-capek bikin konferensi seluruh Indonesia, coba dululah dari diri sendiri. Bangkit dulu deh dari keterpurukan diri sendiri baru mulai membahas bagaimana kita bisa bangkit sebagai negara Indonesia.

Saya bukan ngeliat dari sisi yang negatif lo tentang konferensi yang dibikin oleh mahasiswa kedokteran lo. Tapi coba deh kita ngeliat dari sisi kita sendirinya. Kalo kita udah bisa bangkit, kita akan dengan mudah jadi contoh bagi orang lain untuk bangkit juga kan?

Overall, saya pengen bilang kalo kita semua pasti bisa kok bangkit dari keterpurukan kita.

Indonesia Bisa!!!
Indonesia Bisa!!!

19 Mei 2008

Badminton Fever

Bener-bener lagi demam bulu tangkis nih semua rakyat Indonesia. Setelah perhelatan Thomas dan Uber Cup yang diselenggarakan di Istora dimenangkan oleh Cina, demam itu masih berlanjut sampai hari ini dan mungkin sampai beberapa waktu ke depan.

Dimana-mana orang pada maen bulu tangkis. Hari ini aja dalam perjalanan pulang ke rumah, udah 4 pasang pemain bulutangkis yang saya lewatin. Semuanya main dengan semangat yang diserap melalui siaran langsung dari tivi, live from Istora. Hahaha...berasa jadi pertandingan bulu tangkis tingkat dunia aja.

Waktu jalan kaki ke secretariat PMK untuk jam doa Sabtu kemarin, beberapa anak juga sibuk main bulu tangkis di halaman rumah. Dengan keterbatasan alat dan fasilitas, mereka tetep semangat mainnya Bayangin, gak ada raket, gak ada lapangan, dan ada beberapa anaka yang ngantri main. Aneh kan? Iya, raketnya dari potongan tripleks kecil. Itupun cuma dua biji, makanya anak yang lain ngantri dan sibuk jadi hakim garis dengan tujuan permainan cepat berakhir dan segera ganti pemain. Koknya mungkin udah kok yang udah jutaan kali pake deh. Abis, udah nyaris banget menuju kebotakan. Lapangannya digarisin make sandal yang diseret. Tapi, semuanya tetep semangat buat main. Dan ngantri, tentu saja.

Saya mah, tertawa aja ngeliatnya. Kali aja dari semangat dadakan kayak gitu, bisa bermunculan bibit-bibit bulu tangkis baru yang bisa jadi atlet nasional kan? Who knows!

Fakta terakhir tentang demam bulu tangkis, di depan rumah saya diubah jadi lapangan bulu tangkis dadakan. Tiap sore, jalan depan rumah rame banget dengan pemain bulu tangkis. Kayaknya biang keroknya dari polisi bujang samping rumah saya deh. Dia yang ngomporin orang satu jalan untuk buat lapangan bulu tangkisnya. Lapangannya sendiri merupakan jalan beraspal dengn cat putih yang gak tau dapet dari mana sebagai garisannya. netnya dibuat dari tali nilon yang dibentangkan dari tiang telepon yang nangkring pas depan rumah saya sampai ke pagar tetangga depan rumah. Sial banget! Di saat sore-sore yang dimana saya membutuhkan adanya ketenangan hati selepas pulang kuliah yang menjemukan, di depan rumah malah rebut maen bulu tangkis.

Dan yang paling keras sorak sorainya adalah polisi bujang brengsek yang jadi biang kerok dari segala kerusuhan di sore hari ini.!!!!

18 Mei 2008

Jangan Ngiri Dong

Saya itu bener-bener manusia biasa. Makanya gak luput dari yang namanya marah, dendam, iri, cemburu, dan sifat-sifat manusiawi lainnya.

Akhir-akhir ini, saya suka banget ngiri. Ngiri kalo liat temen punya ini, ngiri kalo temen punya itu, dan sebagainya. Terakhir, saya ngiri dalam hati karena temen saya mau beli hape yang saya idam-idamkan dari dulu. Manusia bangetlah. Gak mau dikalahkan oleh orang lain.

Lately, saya baru sadar kalo sebenarnya saya gak perlu ngiri dengan apapun yang dipunyai oleh sesama saya. Dan ini mungkin bisa dijadikan bahan pertimbangan buat kamu yang ngebaca agar gak ngiri juga dengan orang lain.

Sadar gak kalo sebenarnya setiap manusia mempunyai hal (ataupun hal-hal) yang gak dimiliki oleh sesamanya. Saya gak berbicara tentang hal yang konkrit saja ya. Misalnya, saya punya perasaan sensitif yang lebih tinggi yang orang lain gak punya. Dengan perasaan sensitif itu, saya bisa lebih cepet dalam nangkep sesuatu yang dipancarkan oleh seseorang kepada saya. Selain itu, saya juga punya sejumlah talenta yang orang lain belum tentu punya. Contoh lain, saya punya keluarga yang harmonis yang orang lain belum tentu bisa merasakan.

Jadi, gak perlu ngiri kan dengan orang lain?

dulu, seorang friend of mine pernah ngiri sama saya. Kata dia, saya pinterlah, mandirilah, pinter nyanyilah, pinter nggambarlah, dan lainnya. Saya mah tertawa aja dibilangin begitu. Makasih deh, saya bilang gitu. Tapi ada beberapa hal yang saya gak punya dari temen saya itu. Saya gak punya kemampuan ’pinter bergaul’ seperti dia, saya juga gak sespontan dia dalam ngungkapin sesuatu, dan masih banyak lagi yang saya gak punya dari dia.

Kuncinya adalah bersyukur sih. Bersyukur dengan apa yang kita punya. Bersyukur dengan apa yang dikasih Tuhan ke kita. Dengan begitu, kita gak perlu ngiri kan. Pahami aja kalo rejeki dan talenta orang beda-beda. Dia yang diberikan banyak, dituntut juga untuk memberikan hasil yang lebih dibandingkan dengan dia yang diberikan sedikit.

Jangan ngiri dong Ganesha.

15 Mei 2008

Selalu Ada Jalan Yang Lebih Baik

Kayaknya kita udah melewati beberapa batas kebebasan berpolitik dan menyatakan pendapat yang sudah diberikan oleh orde reformasi kepada kita deh. Kenapa saya bilang begitu? Lihat aja kelakuan temen-temen mahasiswa ketika berdoma. Menurut saya, udah kelewatan batas.

Tereak-tereak di jalan, memblokir jalan raya, membakar ban bekas, membakar poster bahkan kadang bendera negara. Apalagi ya? Kayaknya itu sederetan ‘kegiatan’ yang dilakukan ketika demonstrasi mahasiswa.

Emang sih kita pengen menyatakan pendapat kita secara tegas. Bahkan mungkin kadang kita samapi sedikit emosi karena terbawa oleh animo. Tapi kayaknya masih ada yang disebut dengan ’penghargaan’ dan ’etika sopan santun’ deh. Dan yang saya lihat, kita udah melewati kedua batas itu.

Ketika kita memblokir jalan dan mengumandangkan tuntutan kita, kita pernah berpikir gak kalo orang lain juga berhak menggunakan jalan ini untuk kepentingannya. Kali aja mereka lagi terburu-buru ke bandara dan tiba-tiba perjalanannya ke bandara harus terhenti sementara karena kegiatan kita. Atau kali aja ada orang yang mengalami medical emergency dan nyawanya harus teregang beberapa saat karena ada demonstrasi mahasiswa di depan sana. Pernah gak kita mikir begitu?

Pernah juga gak kita berpikir terhadap dampak terhadap lingkungan hidup ketika kita membakar ban bekas? Kita bisa jadi salah satu dari sekian banyak yang membantu agar lubang ozon tambah lebar lo. Kalo udah bocor, yang mau tanggung jawab untuk nambal siapa? Yang ngebakar ban? Nggak kan! Gak usah jauh-jauh ke lubang ozon deh. Dampak kesehatan bagi orang yang lewat dan menghirup asapnya itu menjadi tanggung jawab yang membakar ban lo. Pernah gak nyadar?

Emang sih, kita emosi karen hak-hak kita sebagai rakyat disalahgunakan oleh orang-orang di atas. Tapi kan kita punya etika sopan santun dalam menyampaikannya. Gak harus dengan membakar poster orang yang bersangkutan kan? Kalo begitu, artinya kita gak menghargai orang itu dong. Bukankah kita dulu diajari untuk menghargai sesama di PMP atau PPKn?

Saya bukannnya kontra dengan mahasiswa yang berdemo. Tapi kayaknya selalu ada jalan yang lebih baik untuk menyatakan pendapat kita tanpa melewati batas-batas orang lain deh. Kita kan mahasiswa. Orang yang terdidik. Dinyatakan dalam tindakan dong status kita sebagai mahasiswa.

Yuk, kita cari jalan yang lebih baik itu sama-sama.

14 Mei 2008

Garing Bin Jayus

Entah mengapa, hari ini saya merasa garing dan jayus ketika ngobrol dengan teman-teman saya. Semuanya serba gak nyambung. Yang seharusnya lucu jadi kerasa bener-bener gak lucu di telinga saya. Bahkan kadang cuma saya sendiri yang tertawa. Garing bener.

Mungkin karena emang gak diniatin sih untuk ngomong, makanya semua yang keluar jadi serba garing. jadi untuk mengimbangi suasana, saya kadang tertawa tak tulus. Kentara banget kalo tertawanya dipaksa.

Emang begini kalo saya lagi gak mood. Lagi pengen sendiri. Ajaibnya saya, gak mood saya kadang tak beralasan. Gak mendung gak gelap, tiba-tiba aja datang perasaan gak mood ini. Akhirnya berujung ke kejayusan saya yang (mungkin) disadari oleh teman-teman yang lain.

Mungkin cuma perasaan saya aja yang hiperbola, tapi ada beberapa hal yang saya lambat tau dari temen-temen saya. Ada beberapa info atau kegiatan yang mereka kerjakan tapi saya gak tau. Normal sih, karena kadang apa yang mereka suka dan apa yang saya suka beda dan saya berani untuk mengatakan ’tidak’ untuk itu. Mungkin karena itu makanya merekajadi serba males juga ngajak saya kemana-mana. Tapi mereka tetap harus nanya dong sama saya. Kali aja saya mau ikutan ama mereka. Tapi, kayaknya ini cuma perasaan saya aja deh. Bener-bener cuma perasaan saya aja.

Dasar hiperbola!!!!

13 Mei 2008

Fenomena Drakula

Saya baru ingat kalo terror SMS parno ini agak mirip dengan fenomena alam bebrapa tahun lalu. Fenomena drakula!! Inget gak? Kayaknya waktu saya SD kelas limaan dulu deh, sekitar tahun 1997 deh kalo gak salah.

Pasti pada masih inget kalo dulu di Sorowako santer ada drakula yang beredar. Dua drakula cowok dan satu drakula cewek. Dan mereka bener-bener ngisap darah manusia dan menjadikan korbannya sebagai drakula baru juga. Kabar yang santer beredar se-Sorowako sampai se-kecamatan Nuha ini lumayan bikin parno juga. Bukan lumayan lagi sih sebenarnya. Emang bikin parno apalagi status kita pada saat itu masih anak SD yang lugu-tak-berdosa-dan-tak-bercacat-cela.

Gosip-gosipnya lagi, drakulanya itu pindah-pindah kota di kecamatan kita. Kemarin dulu di Wasuponda, eh ternyata tadi malem udah ada korban di Wawondula. Kita yang pada sibuk ngebahas jadi deg-degan kapan munculnya di Sorowako ya. Hahaha... Apalagi anak SD!! Tau kan, gampang banget dikompor-komporin kalo masalah kayak ginian.

Tiap hari datang ke sekolah, pasti yang diupdate terlebih dahulu di teras sekolah adalah udah ada korban baru gak atau udah nyampe di Sorowako gak drakulanya. Dan suatu hari ketika digosipkan udah ada korban di Sorowako, lebih tepatnya di pasar malam yang diselenggarakan waktu itu, kita jadi tambah parno.

Segala usaha deh saya lakukan di rumah demi tidak menjadi korban salah satu dari trio drakula ini. Tidur sambil naro Alkitab di kanan kiri plus make kalung salib, trus naro bawang putih juga di bawah bantal, bahkan kalo udah kepalang takut, saya ngoles bawang putih itu di leher saya. Pedes pedes deh. Gak papa, daripada saya ntar digigit pas lagi asyik-asyiknya mimpi kan gak lucu.

Hahaha...kalo diingat lagi ceritanya, yang ada malah lucu. Gosip drakula itu lenyap dengan sendirinya waktu itu. Gak tau kenapa bisa lenyap. Serem juga sih. Apalagi pas nyadar kalo saya nulis ini di tanggal 13. Hiii.....

12 Mei 2008

Sepuluh Tahun Reformasi

Hari ini, tepat 10 tahun reformasi telah berjalan.

Sepuluh tahun yang lalu, mahasiswa-mahasiswa yang mengaku sebagai agen perubahan menduduki gedung MPR dan berhasil memaksa almarhum Presiden Soeharto mengundurkan diri. Dan dalam jarak 10 tahun ke belakang juga, kebebasan berpolitik benar-benar ada di tangan siapa pun sebagai bangsa Indonesia. Kebebasan politik yang dulu dibatasi kini bebas dimiliki oleh siapa saja. Perkembangan politik dalam 10 tahun kemarin benar-benar pesat. Bayangin, kita udah beberapa kali pemilu, udah beberapa kali juga ganti presiden, dan undang-undang serta kebijakan-kebijakan politik yang lahir dalam masa sepuluh tahun ini juga udah banyak banget.

Tapi kayaknya tujuan dari reformasi ini belum tercapai deh. Kemakmuran yang kita harapkan dari pergantian orde sama sekali belum nampak. Justru menurut saya berbanding terbalik dengan pencapaian kebebasan berpolitik. Masih banyak rakyat miskin, masih banyak pengangguran, kesehatan dan pendidikan yang layak masih sulit didapatkan, bahkan katanya kita udah masuk sebagai salah satu negara yang rawan pangan. How come??? Apa kata dunia??

Hari ini, mahasiswa kembali turun ke jalan. Banyak banget. Dan semakin bertambah banyak saja jumlahnya yang berdemo dan menuntut di Istana Merdeka. Mahasiswa mengkritisi kebiakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bulan depan. Mungkinkah kejadian 10 tahun lalu berulang lagi? Akankah kita masuk ke zaman baru lagi? Terus terang, saya udah capek masuk keluar zaman. Terserah deh mau zaman reformasi kek, reposisi kek, rekreasi kek, yang penting kita Bangsa Indonesia bisa gemah ripah loh jinawi lagi, tongkat dilempar jadi tanaman.

11 Mei 2008

Dukung Tim Thomas-Uber Cup Kita !!!

Hari ini bersejarah bagi bangsa Indonesia. Kenapa? Hari ini dimulai turnamen Thomas dan Uber Cup 2008!!! Suatu ajang turnamen bulutangkis yang juga gak kalah keren dan kalah seru ama All England. Semua jagoan-jagoan bulutangkis dari tiap negara di 5 benua tumplek blek di Indonesia buat membuktikan kalo negara merekalah yang berhak buat ngeboyong Piala Thomas ataupun Piala Uber. Bahkan kalo beruntung, bisa bawa dua-duanya piala tersebut.

Secara Indonesia sebagai tuan rumah kali ini, ya Indonesia sedikit di atas angin dalam hal supporter. Saya liat di pertandingan pertama tadi lewat tivi, lumayan rame dan lumayan heboh. Hahaha… kayaknya, kalo ngeliat aksi supporter Indonesia ditambah dengan tim Indonesia gak Thomas maupun Uber yang turun ke lapangan hari ini, rasa nasionalisme kita kayak kebakar juga. Bayangin, lewat tivi aja nasionalisme bisa kebakar, apalagi kalau berkesempatan buat nonton langsung di courtnya. Gak kebakar lagi, tapi kebakaran-berkobar-kobar!!!

Waktu kecil, kalo udah yang namanya Indonesia mau tanding bulu tangkis, entah itu All England atau event kayak sekarang, saya selalu yang paling excited buat nonton pertandingannya di rumah. Secara, waktu itu zaman-zamannya masa kejayaan bulu tangkis Indonesia. Indonesia dianggap sebagai salah satu macan di dalam perbulutangkisan dunia. Atlet-atlet kayak Alan Budikusuma, Haryanto Arbi, Ricky Subagja , atau kayak Susi Susanti dan Mia Audina udah jadi pahlawan-pahlawan lapangan Indonesia. Kita yang nonton juga ngerasa seru ampe tereak-tereak kalo udah reli panjang perebutan poin.

Nah, berbekal rasa nasionalisme ketika melihat pertandingan bulu tangkisnya Hryanto Arbi cs, kita jadi pemain bulu tangkis dunia wannabe juga. Gak dimana gak dimini, kita main bulu tangkis. Entah itu di RT VII dengan melawan teman-teman tetangga, gak disekolah dengan membawa raket sendiri, atau pergi ke F-Gym janjian main bulu tangkis dengan teman-teman SD. Segala gaya yang kita liat di tivi, dipake deh di lapangan. Hahaha…termasuk gaya Mia Audina yang hamper kayang kalo mau ngembaliin pukulan bulu dari lawan.

Hahaha..

Semoga Indonesia bisa bawa lagi Piala Thomas dan Piala Uber kembali ke Indonesia. Kayak dulu lagi. Walaupun pemain bulu tangkis sekarang udah gak seterkenaldan selegenda dulu lagi, tapi saya yakin semangatnya tetap sama besar dengan pemain-pemain seniornya.

Indonesia...Indonesia...Indonesia!!!!!

10 Mei 2008

Daniel, Teladan Integritas

Integritas dalam kamus berarti mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan. Arti lainnya adalah kejujuran. Dan perlu dicatat, integritas itu merupakan suatau kata benda.

Menurut kamu apa itu integritas?

Kalo saya, integritas itu sebuah nilai dimana seseorang berpegang pada prinsip yang dinilainya benar. Prinsip apa? Prinsip kejujuran, seperti kata kamus.

Daniel memiliki apa yang kita sebut sebagai integritas itu. Ketika orang-orang muda disuruh untuk makan makanan raja, Daniel memilih untuk tidak menajiskan dirinya dengan makanan raja. Dia lebih memilih untuk makan sayuran dan minum air saja. Ketika raja menitahkan semua orang untuk menyembah patung raja, Daniel dan teman-temannya memilih untuk tetap berdiri dan tetap menyembah Allah. Ini dinyatakan dengan kesetiaan Daniel dalam berdoa kepada Allah sehari 3 kali.

Sebuah integritas adalah sebuah nilai yang dipelajari lewat proses. Gak bisa langsung dapet. Bahkan didalam proses itu, akan sangat banyak tantangan dan resiko yang kemungkinan besar dapat menggagalkan niat kita dalam berintegritas. Ketika Daniel tidak memilih untuk menyembah patung raja, dia bersama temannya dilemparkan dalam perapian yang menyala-nyala. Sebuah resiko yang besar, bukan? Dan dia tetap memilih untuk itu.

Mengacu pada kamus, integritas pada akhirnya akan memancarkan kewibawaan. Pada akhirnya, raja menilai bahwa Daniel dan temannya memiliki integritas yang tinggi. Oleh karena itu, raja malah menyuruh semua rakyat untuk menyembah Allah yang disembah oleh Daniel. Sebuah upah yang begitu besar, kalo saya katakan.
Sudahkah kita memiliki nilai integritas dalam kehidupan kita?

Nyontek dan ngasih contekan, ngabsenin teman karena gak enak, ngomongin orang, dan lainnya saya rasa sebuah sikap anti-integritas yang mewabah di kalangan kita sekarang. Bahkan negara inipun krisis orang-orang yang berintegritas.na krisis orang-orang berintegritas makanya kita beneran krisis di segala bidang sekarang. Bener gak?

Integritas juga dipengaruhi oleh peer pressure. Biar kata kita setengah mati untuk berintegritas tapi kalo tekanan dari teman sepergaulan kita begitu besar, kita akan sulit menjadikan integritas sebagai karakter hidup kita. saran saya, tinggalin aja teman kayak gitu. Yang kayak gitu bukan namanya teman. Bukankah teman salaing mendatangkan kebaikan?

Ayo deh, kita mulai ngelatih integritas kita sekarang. Mulai aja dari perkara-perkara kecil. Ya gak? Bukankah kalo kita setia dalam perkara kecil, Tuhan bakalan mengaruniakan perkara yang lebih gede. Dari situ, karakter kita akan terbentuk. Menjadi seorang yang beritegritas tinggi. Dengan begitu, kita dapat menyelamatkan negara ini dari masa depan yang suram.

09 Mei 2008

Jengkol

Kemarin, catering saya nganterin makanan yang cukup special dan unusual. Apa itu?

Jengkol.

Awalnya saya gak ngeh dengan bentuknya. Tapi setelah saya nyium baunya, saya yakin kalo ini adalah jengkol. Apalagi setelah nyuil dan ngerasain dikit, saya makin yakin kalo makanan ini adalah jengkol.

Ini bukan yang pertama kali saya makan jengkol. Dulu pernah, tapi udah lama banget. Kayaknya waktu saya masih kecil deh. Setelah itu, gak pernah lagi. Dalam rentang waktu sepanjang itu, all I heard about jengkol is a makanan bau yang sering dianaktirikan dari semua jenis makanan.

Jujur, saya suka dengan rasanya. Sedikit unik dan emang enak. Ibarat kata nih, jengkol itu seperti penambah selera makan baik dari bau maupun rasa. Gak beda dengan pete. makanya saya adalah penggemar berat keduanya. Tapi saya gak malu untuk ngakuin kali dua makanan itu emang enak dan menjadi kesukaan saya. Walaupun salah satu resikonya adalah baunya yang juga ajaib.

Tadi malam waktu nerima makanan ajaib ini, saya gak langsung makan. Pertama, saya takut keracunan jengkol. Secara di buku-buku kedokteran, pasti ada bahasan mengenai keracunan jengkol. Gak percaya?? Coba cek di buku yang membahas mengenai urogenital. Paling nggak, orang yang keracunan jengkol alias makan jengkol kebanyakan bisa hematuri lo.

Alasan kedua, adalah karena hari ini saya mau ujian anamnesis CSL. Gak kebayang gimana kalo saya mewawancara pasien saya sementara mulut saya masih bau jengkol walaupun udah nyikat gigi dan kumur make mouthwash. Bisa drop..drop..dan drop. Makanya saya langsung nyimpan tuh makanan di kulkas dan rencananya saya mau panasin besok (hari ini) untuk saya makan.

Pulang ujian CSL tadi, saya melaksanakan rencana mulia saya dengan mulai memanaskan makanan ini.
Gigitan pertama...enak.
Gigitan kedua..enak juga.
Gak usah nanya dengan gigitan selanjutnya. Yang jelas, nasinya abis!!!!

08 Mei 2008

Provider GSM Yang Bikin Parno

Ada yang seperti saya nggak?

Saya sudah mulai merasa gerah dengan pemberitaan mengenai salah satu provider GSM yang diklaim sebagai antek-antek gereja setan. Bukan karena saya sebagai konsumennya lo. Saya gerah dengan SMS yang masuk ke hape saya cuma untuk ngasih tau info yang menurut saya hanyalah pepesan kosong itu. Bayangin, sehari aja kadang bisa sampai 5 kali sms yang saya terima yang ngomong kalo gak boleh nerima sms atau telepon dari provider itu. Gak di SMS, di friendster juga kayak gitu. Yang namanya messages forward-an, bisa samapai bejibun menuhin inbox kita. That’s why saya mulai gerah.

Tapi, semakin kesini, rada parno dikit juga sih. Katanya udah ada korban di kota inilah, udah ada yang meninggal di kota anulah, atau di tivi katanya ada yang kejang-kejang setelah nerima telepon dari provider itu. Bener gak sih?

Temen-temen saya juga heboh nyeritain masalah santer ini. Iklannya katanya make merpati item yang jadi lambang gereja setan atau kalo nama providernya dibalik akan memberikan satu kata baru yang berkonotasi horor. Inilah, itulah yang membuat cerita menjadi semakin parno aja.

Belum lagi dengan kabar yang saya terima kalo hari Sabtu nantu akan ada gelombang tinggi yang bisa ngerusak otak kalo kita nerima telepon antara jam 9 pagi samapai jam 1 siang. Makanya kita dihimbau untuk meng-off-kan hape diantara jam itu.

Bener gak sih semuanya?

Atau ini cuma akal-akalan dari provider GSM lain untuk menggencet provider baru di tengah persaingan perang tarif ini?

Saya jadi bingung..
..plus parno dikit. Hihihi...