31 Desember 2009

New Year’s Resolution (2)



5.Belajar menyetir. Hahahaha…. Kalian boleh tertawa kok. Di saat ABG-ABG lain bisa bawa mobil sana-sini, saya malah enjoy dengan angkot sana-sini juga. Saya merasa gak perlu bisa untuk nyetir mobil karena pertama , saya gak punya mobil dan kedua, kalaupun saya punya mobil, saya pengen disupirin. Soalnya saya sangat menyukai dan menikmati perjalanan saya kemanapun makanya dengan menyetir, itu akan mengurangi kesempatan saya untuk menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Sampai someday, dokter penguji saya minta tolong untuk markirin mobilnya dan saya bilang tidak bisa. Hahahaha…dianya malah tertawa mesem. Dan mulai malam itu saya bertekad untuk belajar nyetir kelar semua bagian sambil nunggu wisuda.

6.Mengurangi perkataan sia-sia. Akhir-akhir ini emang banyak perkataan sia-sia yang keluar. Entah itu umpatan ataupun keluhan. Dan saya merasa kalau hal itu harus dikurangi tahun depan.

7..

30 Desember 2009

Gus Dur



Turut berduka cita atas berpulangnya Bapak Bangsa, Gus Dur, ke sisi Tuhan.

Bagi saya, Beliaulah satu-satunya presiden Indonesia yang tidak banyak bacot, dan straight to the point.

Kekagumanku yang mendalam kepada Beliau.

29 Desember 2009

Pete'-Pete'



Satu hal yang membuat saya malas untuk dinas harian di luar WS adalah PETE’-PETE’.
Entah itu, di Ibsi, LB, Faisal, atau rumah sakit luar negeri manapun, perjalanan pagi dengan pete’-pete’ adalah hal yang menjengkelkan bagi saya.

Yang menjadi kejengkelan saya adalah mental supir pete’-pete’ yang cuapeee..deh. Penumpang masih 1 km di ujung lorong udah ditungguin. Tambah keren kalo si calon penumpang malah jalan lenggak lenggok kayak peragawati papan atas sambil gak berasa kalo dia udah ditungguin oleh penumpang lain yang udah empet setengah mati karena lama dan panas. Eh, ujung-ujungnya doi malah kagak naik angkot yang bersangkutan. Akhirnya si abang jalan lagi. Belum jalan berapa meter, ehh… si abangnya nyetop lagi. Emang nih si abang kagak bias liat lorong, kalo liat lorong bawaannya malah pengen brenti nyari calon penumpang. Makanya kepalanya balik kiri mulu. Ta’ doain gak bias balik kembali baru tau rasa.

Melihat fenomena alam di kota besar ini, saya mengusulkan kepada pemerintah agar dibuat MoU antara Departemen Perhubungan dan Departemen Pendidikan agar dibuat Sekolah Tinggi Supir Pete’-Pete’. Saya rela jadi dosen gratis untuk mata kuliah Etika Supir Pete’-Pete’ di Jalan.

Kalo usul saya ditolak, saya bakalan mogok online!!!!!

28 Desember 2009

New Year's Resolution (1)



Baru kali ini (baca: tahun ini) saya akan membuat beberapa resolusi untuk tahun yang akan dating bagi diri saya sendiri. Tahun-tahun yang lalu, resolusinya lebih berwujud abstrak dan tidak spesifik, “Semoga tahun depan menjadi lebih baik.” That’s all. Jadinya malah gak ada sesuatu yang konkrit yang bisa dikejar. Selain itu, resolusinya juga gak realistis. Jatuhnya malah gak ada daya dorong untuk mengejar hal yang tidak realistis itu.

Namun tahun ini lain, I’ll be better in some specific ways.

1.Lulus dokter. Well, hal ini udah gak bisa ditawar. Kalau Tuhan berkenan, sesuai dengan penanggalan kalendar koas (Iya, koas ada kalendar sendirinya lo. Bedanya dengan kalendar biasa, gak ada warna merah di hari Minggu. We’ll make our own day-off.) saya bisa menyelesaikan semua siklus di akhir September dan semoga bisa wisuda di Desember, lagi-lagi kalau Tuhan berkenan.

2.Mulai menulis lagi. Bukan karena Ani sudah buat buku (hahahaha…), tapi lebih kepada merekap semua kegiatan saya. Sejak masuk koas tahun lalu, saya gak pernah membuat jurnal harian saya lagi, padahal begitu banyak hal yang terjadi. Someday, kalo saya kena Alzheimer, jurnal inilah yang menjadi juru tolong saya.

3.Punya laptop sendiri. Akhir-akhir ini, kebutuhan saya akan sebuah laptop semakin meningkat. Lagi-lagi bukan karena Ani sudah buat buku. Bukan juga karena saya lapar mata di forensik melihat laptop temen-temen saya bergelimpangan sana-sini. Tapi lebih kepada kebutuhan untuk mengerjakan tugas, mengupdate berita dan data, serta menulis di manapun dan kapanpun. Intel atom sekalipun gak papa kok.

4.Mulai memperbaiki kehidupan rohani. Iya, secara jujur, kehidupan rohani saya di tahun 2009 sangat bobrok. Beli buku renungannya sih tiap bulan, tapi waktu saat teduhnya itu bolong-bolong sana-sini udah kayak renda. Mungkin (dan hamper pasti) kalo hal inilah yang membuat emosi saya kadang tidak stabil dalam merespon sesuatu.

5. …

27 Desember 2009

Mulai Menulis Lagi



Untuk memulai menulis lagi itu sangat sulit.

Otak sudah dibanjiri dengan arus ide yang mengalir bagaikan tsunami tidak diimbangi dengan keinginan untuk mengetik yang kuat. Jadinya ya begini, vakum selama berbulan-bulan. Tidak produktif. Mandul.

Ketika sudah duduk di depan komputer yang menunggu untuk difungsikan, saya malah mencari segala macam pembenaran untuk melegalkan kemalasan saya. Ngantuklah, maleslah, belum moodlah and so on, and soun. Akhirnya setengah jam pertama saya pake untuk buka-buka FB, muter musik yang bagus, dan blogwalking.

Memilih kalimat pertama sangat sulit.

Karena saya harus mengakui segala kekalahan saya yang menyebabkan saya mati suri dalam beberapa bulan.

Tekad harus dikuatkan. Kalau belum cukup kuat, harus dijadikan sebagai resolusi tahunan.

Saya akan mencoba untuk menulis lagi.