29 Januari 2010

Sebuah Hitung-hitungan Sederhana Demi Masa Depan



Di bagian forensik (baca:Kandea), kami duduknya per minggu. Jadi ada minggu 1 sampai 4, minggu 6 dan minggu adaptasi. Jadi total ada 6 meja.

Setiap meja biasa ditempati oleh 8 koas, kecuali adaptasi yang paling-paling cuma 2 orang. Jadi, total koas dalam satu ruangan ada 42 koas.

Kebanyakan koas, selalu membeli air minum dalam kemasan botol di warung deket tukang pangsit. Entah itu air mineral, teh dalam kemasan, atau apalah. Kita ambil saja sekitar 80% dari keseluruhan koas yang melakukan tradisi ini setiap hari. Jadi total ada kurang lebih 32 orang.

Dalam sehari,
32 orang = 32 kemasan bekas air minum.
Dalam seminggu,
32 kemasan bekas air minum x 6 hari dinas = 192 kemasan bekas air minum.
Dalam sebulan,
192 kemasan bekas air minum x 4 minggu = 768 kemasan bekas air minum.
Dalam setahun,
768 kemasan bekas air minum x 12 bulan = 9.216 kemasan bekas air minum.

Itu baru dari koas forensik, belum dari koas bagian lain yang hitung-hitungannya pasti beda.

Itu baru dari koas, belum dari dokter residen dan supervisor dari tiap bagian yang hitung-hitungannya beda lagi.

Itu baru konsumsi dari satu tempat, belum konsumsi dari satu rumah sakit yang hitung-hitungannya lebih beda lagi.

Itu baru dari satu rumah sakit, belum beberapa rumah sakit yang menjadi tempat belajar koas dan residen di Makassar yang hitungannya lebih beda lagi.

Gak kebayang kan kalo petugas kesehatan menjadi salah satu penghasil sampah yang cukup besar?

Salah satu solusi yang bisa saya tawarkan adalah, MEMBAWA AIR MINUM SENDIRI DARI RUMAH DI TEMPAT AIR MINUM YANG RE-USE-ABLE.

Bagaimana wahai para koas dan residen????

2 komentar:

Anonim mengatakan...

sepakat sha. let's go green btw!

erikmarangga mengatakan...

yuk campaign bawa wadah minum sendiri kemana2!

salam kenal:)