30 Januari 2010

The Power Of Coins



Kayaknya belum terlalu lama aksi Koin Untuk Prita terdengar. Masih segar di ingatan kita dimana hampir di pelosok negeri ngumpul-ngumpulin koin untuk membantu kasus Prita yang didenda 204 juta rupiah. Koin yang terkumpul gak tanggung-tanggung, sampai ratusan juta kalo gak salah, lebih dari angka denda. Koin yang menjadi duit dengan nominal terkecil bisa menjadi sesuatu yang gede juga kalo dikumpul-kumpul. Saya malah teringat kolam koin Paman Gober jadinya.

Sekarang sudah ada lagi Koin Cinta Bilqis. Terinspirasi dari Koin untuk Prita yang fenomenal, Ibu Dewi juga membuat aksi yang serupa untuk menggalang dana transplantasi hepar buat anaknya, Bilqis, yang menderita Atresia Biliaris dan Sirosis Hepatis progresif.

Sempet sedih juga sih liat wawancaranya di TvOne. Anaknya udah ikterus, asites, bahkan udah komplikasi varises esophagus juga katanya ibunya tadi. Trus nyari-nyari group-nya di facebook, eh ketemu. Yang gak habis pikir adalah ada statement yang ditulis “Koin dapat ditransfer ke Bank X”. Hehehehe… Kalo ditransfer, emang masih jadi koin kalo ditarik. Tapi anyway, harus tetep nolong. Silakan join di group facebooknya, Group Koin Cinta Bilqis, dan sumbanglah sebisanya. Ada posko di Makassarnya juga lo.

29 Januari 2010

Sebuah Hitung-hitungan Sederhana Demi Masa Depan



Di bagian forensik (baca:Kandea), kami duduknya per minggu. Jadi ada minggu 1 sampai 4, minggu 6 dan minggu adaptasi. Jadi total ada 6 meja.

Setiap meja biasa ditempati oleh 8 koas, kecuali adaptasi yang paling-paling cuma 2 orang. Jadi, total koas dalam satu ruangan ada 42 koas.

Kebanyakan koas, selalu membeli air minum dalam kemasan botol di warung deket tukang pangsit. Entah itu air mineral, teh dalam kemasan, atau apalah. Kita ambil saja sekitar 80% dari keseluruhan koas yang melakukan tradisi ini setiap hari. Jadi total ada kurang lebih 32 orang.

Dalam sehari,
32 orang = 32 kemasan bekas air minum.
Dalam seminggu,
32 kemasan bekas air minum x 6 hari dinas = 192 kemasan bekas air minum.
Dalam sebulan,
192 kemasan bekas air minum x 4 minggu = 768 kemasan bekas air minum.
Dalam setahun,
768 kemasan bekas air minum x 12 bulan = 9.216 kemasan bekas air minum.

Itu baru dari koas forensik, belum dari koas bagian lain yang hitung-hitungannya pasti beda.

Itu baru dari koas, belum dari dokter residen dan supervisor dari tiap bagian yang hitung-hitungannya beda lagi.

Itu baru konsumsi dari satu tempat, belum konsumsi dari satu rumah sakit yang hitung-hitungannya lebih beda lagi.

Itu baru dari satu rumah sakit, belum beberapa rumah sakit yang menjadi tempat belajar koas dan residen di Makassar yang hitungannya lebih beda lagi.

Gak kebayang kan kalo petugas kesehatan menjadi salah satu penghasil sampah yang cukup besar?

Salah satu solusi yang bisa saya tawarkan adalah, MEMBAWA AIR MINUM SENDIRI DARI RUMAH DI TEMPAT AIR MINUM YANG RE-USE-ABLE.

Bagaimana wahai para koas dan residen????

16 Januari 2010

Berita Duka

Amat sangat berduka cita atas kepulangan Guru, Orang Tua, Pembimbing kami yang terkasih Bpk.Gerson Pusung.
Banyak kenangan yang dihabiskan bersama beliau.
Kalau diingat2, saya sampai meneteskan air mata.
Lebih miris lagi mendengar kabar kalo istrinya, Tante Meivy, masih dalam keadaan koma.
Gak kebayang bagaimana perasaan anknya melihat peristiwa ini.
Harus kuat ya dek.
Tuhan pasti akan menguatkan.

Selamat jalan Pak Gerson. You're the real HERO!



PS : Bakalan off selama seminggu ke depan karena mau jaga di RS Bhayangkara Mappa Oudang.
See you next week.

11 Januari 2010

Hotel Prodeo Bintang Lima



Jadi miris juga melihat berita yang heboh hari ini kalau para mafia hokum di lapas hidupnya seneng-seneng aja karena fasilitas selnya udah setara fasilitas hotel bintang lima. Gimana gak bintang lima kalo ada AC, dispenser, tidurnya pake spring bed, ada fasilitas karaokenya, wallpaper kamarnya keren amat, bahkan ketika sidak, Ibu Ayin malah lagi asyik-asyiknya di-facial. Plis deh… Kalo gitu mah, eike juga mau dipenjara. Gratis lagi makannya. Eh…kalo Ibu Ayin makannya delivery dari luar, pasti tambah heboh ya.

Ya, reaksi saya cuma miris. Bukan kaget. Ngapain mau kaget, ini udah ada sejak dari dulu kala kok. Dari zamannya Tommy Soeharto masuk penjara kan udah ada berita yang kayak gini.

Yang saya kagak abis pikir adalah, masa’ gak ada napi lain yang cemburu, trus ngompor2in temen yang lain dan mrotes atas ketidakadilan ini. Kalo saya nih ya, saya bakalan nuntut Ibu Ayin untuk masuk di sel yang dipake ber-20 napi. Enak aja dia!!! Kalo udah masuk, diospek deh didalam. Hahahaha…

10 Januari 2010

Mobil Dinas Tanpa Moral



Saya masih gak habis pikir dengan harga mobil dinas menteri dan beberapa pejabat negara lain yang sebijinya harganya 1,3 M.

Saya juga masih gak habis pikir dengan sikap SBY sebagai pemimpin melihat fenomena ini. Ini sudah H+berapa hari dari awal fenomena ini. Dan saya merasa SBY masih tenang-tenang aja. Entah dia diam tanda setuju atau pura-pura gak denger atau emang cuek. Gak mikir apa diluar sana masih banyak rakyatnya yang makan aja susah????

Coba dihitung. 1,3 M x berapa puluh mobil = Rp.X. Rp.X itu bisa dipake untuk bangun berapa gedung sekolah, beasiswa berapa ratus pelajar dan mahasiswa, biaya latihan atlet, biaya penelitian bagi scientist, dan hal lain yang saya rasa lebih penting daripada sekedar pride para menteri.

Padahal kalo mau dipikir, apa sih esensi dari mobil dinas? Pertama, sarana transportasi aja. Kedua, itu dikasinya gratis sebagai fasilitas pelengkap. Jadi logikanya, biar dikasi Toyota Avanza pun harus syukur. Yang penting kan bisa nganter sana sini, gratis lagi.

Padahal, mobil tersebut SAMA SEKALI TIDAK MENJAMIN KINERJA PARA PEJABAT TERSEBUT LEBIH BAIK daripada mobil lain yang lebih manusiawi harganya.

Jadi pilihan lain adalah anda-anda sekalian memang tidak bermoral. Sorry to say.

09 Januari 2010

Gunakan Produk Indonesia



Free Trade Area (FTA) antara China dan ASEAN sebentar lagi akan dijelang. Hal ini yang bikin kebat kebit beberapa produsen lokal Indonesia. Takutnya sih kagak bisa bersaing dengan produk China yang lebih murah dan katanya lebih banyak peminatnya.

Hal pertama yang mau saya soroti adalah : kenapa China? China bukan Negara ASEAN dan (menurut saya) China masih terlalu besar untuk dijadikan teman bersaing bagi warga ASEAN yang lain. Jadi kenapa China harus dimasukin dalam agreement kita sesama ASEAN? Bersaing dengan sesame ASEAN aja kita belum tentu bisa survive, kok kita ngajak China?

Jadi solusi yang bisa saya tawarkan untuk hal pertama ini adalah bombe’ China. Kasi bubar mi saja China, tidak usah ikut main dengan kita.

Hal kedua adalah ngapain coba produsen Indonesia kebat kebit??? Daripada kebat-kebit-dumba’-dumba’-gleter dalam menyambut FTA 2010, lebih baik membenahi diri aja. Tekan biaya produksi, efisien dan efektifkan proses produksi, berantas korupsi dalam selimut, tingkatkan kualitas. Kalo produk lokal lebih unggul, ngapain kebat kebit jantung.

Hal ketiga, (katanya) produk China lebih banyak peminat. I don’t think so. Secara udah banyak pemberitaan kalo dairy product dari China mengandung banyak melamine atau produk kosmetiknya yang mengandung rhodamine dan formalin, saya kira konsumen Indonesia sudah mulai aware dengan ini. Jadi wahai pengusaha makanan dan Ibu Martha Tilaar, gak usah kuatir. Yang bakalan tepar adalah pengusaha garmen dan elektronik kalo menurut saya. Baju dari China lebih murah dan bagus lo katanya, lebih murah mungkin dari cakar. Lebih-lebih lagi produk elektronik. Jadi para designer Indonesia, turunkanlah harga bajumu. Anne Avantie harus banting harga nih.

Kayaknya udah sedari kecil di setiap barang yang kita pegang selalu ada tulisan Made In China-nya. Saya bermimpi suatu saat saya sekolah di Amerika dan saya memegang sebuah produk dengan tulisan Made In Indonesia-nya.

Sekali lagi buat semua warga Indonesia, gunakanlah produk Indonesia. Selamatkan produk Indonesia. Saya jamin, produk China gak lebih baik dari Indonesia.

05 Januari 2010

Shop Around



Satu hal yang saya pelajari hari ini (secara nyata) adalah perbedaan antara pria dan wanita dalam belanja. Just this afternoon, saya menemani 3 wanita untuk belanja baju di sebuah gerai di mall yang sama sekali gak terkemuka dan nun jauh di ujung kota Makassar. Bayangkan, untuk memilih baju yang cocok aja takes more than one hour! Ambil 3 baju, liat-liat, diskusi, coba, gak sreg, ganti, nyari lagi, liat lagi, diskusi lagi, nyari lagi, liat lagi, ganti lagi, etc. Akhirnya, terpilihlah 2 baju untuk satu orang. Dan saya hanya bisa duduk, menunggu, menahan lapar.

Pernah suatu hari, saya berencana untuk membeli buku renungan di took buku di salah satu mall di Makassar. Dari rumah, naik angkot nyambung 2 kali, masuk took buku, ke tempat buku renungan, ngantri di kasir, pulang ke rumah dengan angkot yang tetep nyambung 2 kali. Kalo dipikir-pikir, waktu untuk berada di took bukunya mungkin cuma less than 5 minutes, sama sekali gak sebanding dengan perjalanannya yang makan sejam dan nyambung angkot.

Yang saya mau bilang disini adalah efisiensi waktu untuk mencapai target. Kalo diliat pada kasus kedua sih, saya juga gak efisien karena perbandingan waktu yang habis selama perjalanan gak sebanding dengan waktu di toko bukunya. Tapi setidaknya saya tidak menghabiskan waktu dengan masuk gerai sana-sini sekedar untuk liat-liat dengan justifikasi bahwa saya udah jauh-jauh datang kok gak sekalian keliling-keliling.

Yang kedua adalah fokus kepada tujuan. Mostly, laki-laki lebih fokus dalam berbelanja. Kalau mau beli A, ya tinggal datang ke toko yang jual A. Take it, leave the shop. Simple. Gak seperti wanita yang masuk dulu toko B, toko C, dan toko Z.

Hal lain adalah mencari yang terbaik kadang menjadi dalih untuk membenarkan kegiatan yang low efficient ini. Saya rasa bukan itu, tapi lebih kepada self satisfaction personalnya. Semua orang ingin yang terbaik, pria dan wanita. Pria juga dalam memilih barang pasti memperhatikan sisi yang terbaik untuk dirinya lah.

Akhirnya saya bisa memahami perasaan suami-suami yang menemani istrinya belanja. Mending kita pergi ngupi-ngupi. Ya kan???

02 Januari 2010

Miss Her



Mamaku barusan nelfon.
Kita bicara banyak.
Katanya, Dia rindu sekali dengan saya.
She said, “Mama mau liat kalian semua sukses dulu baru mama meninggal.” Then she cried.
...
...
Dan air mataku pun mengalir.

01 Januari 2010

Happy New Year !!!



Happy New Year Everyone!!!!

Tahun 2010 pasti lebih baik dari tahun 2009.

Amin.