23 Mei 2008

Diam Dan Bersikap Biasa

Just this morning, I sent a message to my friend.

Question. Apa yang harus saya lakukan kalo saya ketemu kak d**I (you know who I mean) di kampus? Soalnya akhir-akhir ini dia sering berkeliaran di production haouse lantai 3. Pilih jawaban anda:
(a) cuek, pura-pura gak liat, dan pergi.
(b) natap sinis, buang muka, lalu pergi.
(c) nyapa, senyum manis, dan nanya basa-basi.
(d) jawaban lain. sebutkan...

Ya, akhir-akhir ini saya sering denger cerita kalo dia lagi berkeliaran di kampus. kayaknya dia punya urusan yang penting di production haousnya fakultas ataupun di radio Voice of Medica. Saya gak pernah ketemu, tapi dua hari belakangan ini orang di sekitar saya yang ketemu dengan dia.

Siapa sih dia?

Aduh, panjang banget ceritanya. yang jelas, dia adalah sosok yang dalam sisa hidup saya, saya gak pengen ketemu dengan orang ini. Bahkan kalo bisa, gak akan pernah lagi dengan tentang dia, embel-embel tentang dia, bahkan namanya sekalipun saya gak mau denger. Dia adalah mimpi buruk bagi saya. Membawa sejuta memori yang buruk di dalam kehidupan saya. Dia adalah satu-satunya alasan kenapa sampai saya mau nyuci otak (seandainya emang ada) untuk menghapus memori tentang dia.

Gak usah deh nanya tentang memori apa itu!!! Saya sudah kubur dalem-dalem dan gak mau nginget lagi.

And then came the answer.

Jawabannya: D. Sama seperti yang sudah-sudah, gak usah over dan gak usah dikurangi. Tumpukkan bara di atas kepalanya. You know what I mean. Kalo ko ‘lain-lain’ sama dia, itu bisa dijadikan ‘senjata’ untuk ngomong something bad about you. Kalo ko biasa-biasa saja, dia yang ‘panas’ atau shock maybe. Hehehe..

Aarrgh..berat nih.

Tidak ada komentar: