15 Mei 2008

Selalu Ada Jalan Yang Lebih Baik

Kayaknya kita udah melewati beberapa batas kebebasan berpolitik dan menyatakan pendapat yang sudah diberikan oleh orde reformasi kepada kita deh. Kenapa saya bilang begitu? Lihat aja kelakuan temen-temen mahasiswa ketika berdoma. Menurut saya, udah kelewatan batas.

Tereak-tereak di jalan, memblokir jalan raya, membakar ban bekas, membakar poster bahkan kadang bendera negara. Apalagi ya? Kayaknya itu sederetan ‘kegiatan’ yang dilakukan ketika demonstrasi mahasiswa.

Emang sih kita pengen menyatakan pendapat kita secara tegas. Bahkan mungkin kadang kita samapi sedikit emosi karena terbawa oleh animo. Tapi kayaknya masih ada yang disebut dengan ’penghargaan’ dan ’etika sopan santun’ deh. Dan yang saya lihat, kita udah melewati kedua batas itu.

Ketika kita memblokir jalan dan mengumandangkan tuntutan kita, kita pernah berpikir gak kalo orang lain juga berhak menggunakan jalan ini untuk kepentingannya. Kali aja mereka lagi terburu-buru ke bandara dan tiba-tiba perjalanannya ke bandara harus terhenti sementara karena kegiatan kita. Atau kali aja ada orang yang mengalami medical emergency dan nyawanya harus teregang beberapa saat karena ada demonstrasi mahasiswa di depan sana. Pernah gak kita mikir begitu?

Pernah juga gak kita berpikir terhadap dampak terhadap lingkungan hidup ketika kita membakar ban bekas? Kita bisa jadi salah satu dari sekian banyak yang membantu agar lubang ozon tambah lebar lo. Kalo udah bocor, yang mau tanggung jawab untuk nambal siapa? Yang ngebakar ban? Nggak kan! Gak usah jauh-jauh ke lubang ozon deh. Dampak kesehatan bagi orang yang lewat dan menghirup asapnya itu menjadi tanggung jawab yang membakar ban lo. Pernah gak nyadar?

Emang sih, kita emosi karen hak-hak kita sebagai rakyat disalahgunakan oleh orang-orang di atas. Tapi kan kita punya etika sopan santun dalam menyampaikannya. Gak harus dengan membakar poster orang yang bersangkutan kan? Kalo begitu, artinya kita gak menghargai orang itu dong. Bukankah kita dulu diajari untuk menghargai sesama di PMP atau PPKn?

Saya bukannnya kontra dengan mahasiswa yang berdemo. Tapi kayaknya selalu ada jalan yang lebih baik untuk menyatakan pendapat kita tanpa melewati batas-batas orang lain deh. Kita kan mahasiswa. Orang yang terdidik. Dinyatakan dalam tindakan dong status kita sebagai mahasiswa.

Yuk, kita cari jalan yang lebih baik itu sama-sama.

Tidak ada komentar: