22 Maret 2008

Sebuah Surat

Buat adik-adikku,
maafkan saya kalau sering mendidik kalian dengan keras. Sering berkata-kata dengan nada yang tinggi dan muka yang gak enak. Sering memaksa kalian untuk lebih daripada saya.

Maafkan saya.

Sungguh, tidak ada maksud saya walaupun sedikit untuk membuat kalian sakit. Bukan maksud saya untuk membuat kalian menangis karena saya. Saya hanya ingin kalian lebih daripada saya. Gak ada yang lain.

Kalian berdua adalah permataku. Kalian adalah harta dan tanggung jawab yang diberikan orang tua kepada saya.

Saya tidak ingin kalian menjadi orang yang gagal, seperti yang pernah saya alami.

Saya tidak ingin kalian jatuh, makanya saya memberitahukan kalian dimana lubangnya berada.

Saya hanya ingin kedua orang tua kita bangga memiliki kita bertiga pada masa tuanya.

Saya ingin mereka melihat kita bertiga sukses dalam hidup kita.

Sekali lagi, maafkan saya bertindak kasar.

Saya menyesal berbuat begitu.

Kalian berdua adalah harta yang tidak ternilai bagi saya.

Tidak ada komentar: