09 Maret 2008

Sharing Firman

Firman Tuhan yang saya dapat dalam kebaktian Minggu kali ini benar-benar termaterai di dalam hati saya. Yang khotbahnya sih orang Toraja yang datang dari Jakarta. Doi adalah majelis di Gereja Toraja Jemaat Tongkonan, Kelapa Gading. Dari cara dia ngomong, mimpin ibadah, dan membawakan Firman saya tahu kalo dia itu orang yang berani, berwawasan luas, dan percaya diri. Dan sya mau sharing hal-hal apa saja yang bisa saya dapat dari khotbah tadi.

Bacaannya dari Kisah Para Rasul 9:1-19a, tentang pertobatan Saulus. Dari situ ditarik tema bagaimana mengubah kelemahan kita menjadi kekuatan kita. Dalam khotbahnya dia, dia kayaknya lebih menekankan Firman ini untuk pemuda pemudi.

Kata dia, dan saya juga mengaminkan, kadang kita terlalu membesar-besarkan kelemahan kita. Kita menjadi monster bagi diri kita sendiri. Aduh, apa sih saya ini?? Apa tonji saya kasian?? Nah, hal-hal itu yang menjadikan kita semakin desperate karena terlalu mensugesti diri sendiri bahwa kita tidak mampu. Nah, masalahnya adalah bagaimana mengubah kelemahan kita menjadi sesuatu yang bisa menjadi nilai tambah bagi kita.

Sebenarnya sih semuanya kembali kepada Firman Tuhan karena Firman itu kan yang menjadi kekuatan kita. Pertama, tekun. Ibrani 10:36 bilang Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Dar ayat ini, kita bisa narik satu keyword, tekun. Menurut saya juga gitu, kunci sukses adalah tekun. Entah itu tekun dalam mempelajari Firman Tuhan, tekun dalam memperdalam pengetahuan kita, dan tekun dalam mengasah talenta kita. Percuama kita berdoa siang malam kalo kita gak tekun dalam berusaha, iman yang gak sejalan ama akal sehat!!

Kedua, kita harus menambah kapasitas kita. II Petrus 1:5-7, Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada ksih akan saudara-saudarasih akan semua orang. Dalem banget kan ayatnya?? Yang dia garis bawahi adalah menambah pengetahuan. Kita jangan jadi orang yang kosong. Asah terus kemampuan kita. Tambahkan kemampuan yang lain. Pelajari hal-hal baru dengan tekun.

Satu hal lagi yang perlu kita tanamkan adalah jangan membiarkan orang lain menjadi hakim atas kita. Jangan biarkan orang lain menjudge kita gak bisa dan akhirnya menghambat kemajuan kita. Dia gak lebih sempuran daripada kita untuk menjadi hakim atas kita. Firman Tuhanlah yang dapat menyatakan kita bener atau salah.
Ya nggak???

Tidak ada komentar: